Selasa, 14 Juli 2020

Permainan Boy - boyan

Salah satu permainan anak tradisonal populer yaitu boy-boyaan. Permaianan anak melibatkan banyak anak ini sekarang sudah jarang terlihat. Anak-anak sudah beralih permainan lebih modern, permainan elektronik, online, hingga main gagdet.

Di daerah Banten misalnya, permainan boy-boyan dahulu sangat populer. Permainan ini merupakan permainan menggunakan bola bekel atau bola tenis. Lebih dahulu lagi, bola dibuat dari buntelan daun atau kain agar empuk ketika dilempar kepada lawan, tidak melukai meski dilemparkan keras-keras. Saat ini, permainan boy-boyan sudah jarang terlihat dimainkan anak-anak.

Permain boy-boyan merupakan permainan yang dimainkan dua kelompok. Anak-anak yang ikut serta dibagi dua kelompok yaitu kelompok permain dan kelompok penjaga. Diadakan kesepakatan atau suit terlebih dahulu, kelompok mana yang main lebih dulu.

Permainan ini diawali dengan menyusun ke atas beberapa batu lempeng atau pecahan genting. Jumlah pecahan genting itu biasanya sepuluh buah.

Kelompok yang bermain lebih dulu harus melempar tumpukan genting dari jarak yang telah ditentukan. Jaraknya tidak terlalu jauh atau terlalu dekat, sekira 10 meter dari tumpukan genting. Tumpukan genting harus sampai rubuh sebagian atau semuanya berserakan. Kalau sudah berserakan, anak-anak yang bermain harus lari menghindari lemparan bola dan mencuri kesempatan untuk menumpuk kembali genting yang berserakan.

Tugas kelompok yang berjaga yaitu memburu anak-anak dari kelompok lawan dengan melempar bola agar terkena anggota badan. Tidak ada aturan bagian badan mana yang boleh atau tidak boleh dilempar karena bola yang digunakan tidak melukai, bagian muka atau kemaluan anak-anak sudah tahu itu tidak boleh.  Bola bisa dioper-oper dari satu anak ke anak lain yang lebih dekat dengan anak dari kelompok lawan. Saat ada lawan yang berusaha menyusun kembali genting, maka harus dilempar bola.

Anak yang lihai menghindari lemparan sangat dibutuhkan. Ketika bole meleset dan terlempar ke jauh, pemain lawan bisa dengan leluasa menyusun kembali genting. Ketika sudah tersusun, maka anak yang menyusun tersebut meneriakkan, "boy". Itu sebagai tanda bahwa mereka menang dan satu pon didapatkan.

Sebaliknya, jika anak-anak yang dapat giliran main itu terkena lemparan bola, maka permainan selesai dan bergantian jaga. Anak-anak yang tadinya berjaga dapat giliran main. Begitu seterusnya, masing-masing kelompok mengumpulkan poin masing-masing. Tentu saja, bagi anak-anak permaianan apa pun tidak punya batas waktu, tidak punya wasit, anak-anak akan berhenti ketika mereka lelah atau sudah waktunya pulang ke rumah. Wasit pun di antara mereka sendiri. Jika ada yang salah atau ganjil, mereka yang akan menyelesaikannya dengan saling berdebat, sampai salah satu mengalah.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Permainan Kasti

  Permainan Bola Kasti, Sejarah, Cara Bermain (Terlengkap) Permainan bola kasti atau yang sering disebut sebagai gebokan adalah permainan ...